Nama :
Devy Nabilla Anindita
Npm :
11212935
Kelas :
3EA24
Tema :
Inovasi Pada Perilaku Konsumen
SIASAT
KONSUMEN MENGHADAPI KENAIKAN HARGA
Ditengah
– tengah kenaikan harga yang melonjak bermula dari kenaikan harga bbm, oleh
karna itu konsumen dituntut untuk membagi atau memilah – milah dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan harus dapat
memenuhi kebutuhan keluarganya. Perilaku konsumen yang konsuntif yang membeli
barang atau jasa yang hanya memenuhi kepuasan hasrat berbelanja. Oleh karna itu
sifat konsutif ini harus dikurangi ditengah – tegah harga yang melonjak karna
jika tidak penghasilan yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan selama sebulan
karna adanya sifat konsuntif ini menjadi tidak tercukupi.
Definisi
perilaku konsumen itu sendiri adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Namun ada
pula yang mengartikan Perilaku Konsumen sebagai hal-hal yang mendasari untuk
membuat keputusan pembelian misal untuk barang berharga jual rendah maka proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi maka proses pengambilan keputusan akan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang.
Oleh
karna itu diperlukan siasat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga harga yang
naik. Bagi Ibu rumah tangga yang mengatur kebutuhan rumah tangga bagi
keluargannya membutuhkan strategi khusus menghadapi kenaikan harga. Menggurangi
kebutuhan yang tidak penting atau biaya bulanan yang perlu dikurangi.
·
Berikut Beberapa Melambungnya Kebutuhan
Pokok
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa transportasi merupakan salah satu faktor penting
dalam komposisi biaya barang kebutuhan pokok. Perubahan biaya transportasi
dapat menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun seberapa besar kenaikan
biaya transportasi tersebut? Hal ini perlu pengaturan. Apa yang terjadi di
pasar Indonesia, hal tersebut tidak sepenuhnya terkontrol dimana sistem yang
ada menganut mekanisme pasar bebas. Sehingga kenaikan kebutuhan pokok dapat
terjadi tanpa ada yang mengaturnya. Itulah yang dirasakan oleh masyarakat lapis
bawah. Saat Inspeksi Mendadak alias sidak dilakukan oleh instansi terkait, para
pedagang dengan wajah memelas memberikan harga yang murah meriah, namun pada
kenyataannya dilain waktu berbeda menghadapi pembeli.
·
Berikut ini beberapa faktor yang dapat
menyebabkan melambungnya harga bahan kebutuhan pokok nasional.
1.Inflasi
2. Banyaknya Uang Beredar
3. Meningkatnya permintaan pada suatu jenis barang kebutuhan pokok.
4. Berkurangnya pasokan bahan kebutuhan pokok
5. Ekonomi biaya tinggi akibar birokrasi berbelit dan ketidakefisienan sistem suplai
6. Pungli pada arus logistik barang
7. Penimbunan satu jenis barang oleh spekulan
2. Banyaknya Uang Beredar
3. Meningkatnya permintaan pada suatu jenis barang kebutuhan pokok.
4. Berkurangnya pasokan bahan kebutuhan pokok
5. Ekonomi biaya tinggi akibar birokrasi berbelit dan ketidakefisienan sistem suplai
6. Pungli pada arus logistik barang
7. Penimbunan satu jenis barang oleh spekulan
Siasat Untuk
Mengurangi Pengeluaran
1.
Bersepeda
Dengan
bersepeda kita dapat mengurangi polusi udara yang banyak disebabkan kendaraan
dijalan yang semakin padat. Dengan bahan bakar fosil yang jumlahnya sudah
semakin berudang dratis akibat pengunaan oleh manusia baik itu sebagai sumber
energo dalam industri maupun penggunaan kendaraan bermesin. Sekarang juga sudah
banyak bahan alternative bahan bakar yang berasal dari limbah rumah tangga. Dan
sudah juga banyak pemakaian bahan bakar gas untuk pengunnaan kendaraan
bermesin. Oleh karna itu dengan bersepeda kita dapat mengurangi polusi udara,
membantu menghemat pengunaan bahan bakar dan dengan bersepeda kita dapat
kesehatan. Karna dengan bersepeda badan kita bergerak dan terbebas dari
kegemukan. Kita jadi terhindar dari kegemukan karena kalori kita terbakar,
paru-paru kita pun sehat karena jarang menghisap asap kendaraan bermotor dan
lain-lain.
2.
Berkebun
Berkebun
rumah produksi sendiri enaknya punya kebun sendiri di rumah Keren bukan
istilahnya? Tapi sebenarnya artinya tidak keren-keren amat sih. Cenderung
nelangsa bahkan. Bagaimana tidak, dalam sistem ini kita di anjurkan untuk mulai
menggarap pertanian perkotaan mandiri. Tahu sendiri lah bagaimana susahnya
mencari lahan di perkotaan. Halaman rumah saja cuma bisa di buat parkir
kendaraan doang. Kalau di desa sih, tidak masalah. Nelangsanya dalam konsep ini
kita di anjurkan untuk memanfaatkan sekecil apapun jengkal rumah kita untuk
ditanami tumbuhan pangan semisal sayur-sayuran konsumsi, cabai, tomat terong
dan lain-lain.
3.
Hemat Energi
Hemat
energy listrik matikan lampu matikan lampu yang tidak digunakan. Gunakan energy
listrik seefisien mungkin dalam pengunaan rumah tangga maupun pengunaan industry.
Karna dengan menghemat pengunaan energy listrik kita juga dapat menghemat bahan
bakar seperti BBM contohnya. Oleh karna itu pergunakaan energy listrik sebaik
mungkin dan seefisien mungkin.
4.
Belanja Di Warung Kelontong
Toko
kelontong harga murah terjangkau Toko kelontong, sudah semakin kurang diminati
karna banyak sebagian orang lebih memilih makan di restoran jungfood misalnya. Sebagian
dari kita menganggap sangat terbantu oleh adanya mini market, mall, plaza dan
pusat perbelanjaan yang sekarang lagi menjamur dikota-kota besar maupun kecil.
Karena itu mari kita kembali ke toko kelontong. Selain lebih dekat rumah, kita
tak perlu pakai kendaraan bermotor atau kendaraan umum. Cukup jalan kaki
aktifitas yang menyehatkan. Lagian itu akan lebih menyehatkan kondisi keuangan
kita. Kenapa, karena kita akan cenderung berbelanja sesuai dengan kebutuhan
kita karena keterbatasan stok barang dan minimnya packaging dagangan sehingga
kita tak tergoda berbelanja di luar kebutuhan kita. Kalau dilihat dari harga tidah
usah lah di bandingkan, barang supermarket pasti lebih mahal harganya.