Kamis, 30 April 2015

TUGAS 3 BAHASA INDONESIA 2


·         LAPORAN PENELITIAN
Laporan ilmiah adalah pemecahan suatu problem atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta yang diperoleh dari atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya. Laporan itu adalah bentuk prosa ilmiah yang dikembangkan untuk keperluan sains, kria,dan usaha. Dan biasanya ditulis atas permintaan,perintah atau jasa komisi, walaupun kadang - kadang laporan itu diterbitkan atas kehendak dan biaya penulisnya sendiri.

·         Unsur - unsur Kerangka Laporan Ilmiah
Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari unsur - unsur sebagai berikut :
a.       Halaman Judul
biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1.      judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ' Laporan tentang' , 'Laporan Kemajuan tentang','Laporan Tahunan tentang','Penelitian tentang' dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.
contoh judul laporan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT

2.      Nama dan identitas penerima laporan 
Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata 'Diserahkan kepada'. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Contoh :

Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
3.      Nama dan identitas penulis
Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan 'Oleh' dan diikuti oleh gelar.
Contoh :

Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana
4.      Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :

Mataram, N.T.B
20 Maret 1999

contoh hasil laporan yang disatukan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT






Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta






Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999






Sumber :
 Penulisan Karangan Ilmiah, D.Brotowidjoyo, Mukayat, Juni,2010, Akademi Pressindo


·         RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya. 

·         Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
o   Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
o   Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
·         Bentuk dan Isi Penelitian
Isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1.      Bagian Pendahuluan
a.       Judul
b.      Kata Pengantar
c.       Daftar Isi

2.      Bagian Isi
a.       Pendahuluan
b.      Bahan dan Metode
c.       Hasil Kegiatan
d.       Pembahasan

3.      Bagian Penutup
a.       Daftar Pustaka
b.      Lampiran

Berikut ini adalah beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut diperhatikan:
1)      Tuliskan outline secara sederhana dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2)       Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3)      Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4)      Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5)      Penulisan laporan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik lain.
6)      Pada awal menulis, jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7)       Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan memerhatikan:
·         konsistensi dan kesinambungan materi
·         menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas dan
·         memperhatikan cara penulisan rujukan.


Sabtu, 18 April 2015

Kakak kelas beralis tebal


Tulisan kali ini mau nyeritaiin tentang kakak kelas dikampus gue yang handsomenya aduh hayyyyyy bener hehehe. Entah kakak kelas gue ini lebih mirip Komedia Kemal Palevi, jambangnya itu yang menjalar ke rahangnya duuuh. Sebenernya suka banget cowok beralis tebal terlihat seksi aja gitu dimata gue. Padahal gue alisnya seadanya banget huhu:’) Yaaudah lah itu alasannya gue ssuka cowok – cowok yang beralis berbentuk, tebaal dan lebat. Sebenernya kalo fisiknya dia biasa aja kalo alisnya tebel makin – makin, ada nilai plus aja dari orang tersebut. Apalagi kalo alisnya di kerut – keratin aaaahhh makin jadi lah suka banget sama pria beralis tebal.
          Kakak kelasku ini sebenernya gak 1 fakultas sama gue dia itu kalo gak salah sih fakultas Teknik, gue sih fakultas Ekonomi. Tapi gapapa deh bukan 1 fakultas bukan berati gak jodoh dong xixixixi. Yaaa pokoknya kakak itu punya karisma banget banget deh aaah aduuuh suka banget banget sama kakak itu. Apalagi suaranya hamper mirip – mirip sama Kemal Palevi, yaaa sebenernya gak terlalu mirip tapi udah terlanjur suka mah jadi keliataan cakep banget hehehehe.
          Bisa ketemu sama kakak itu tuh pas 1 praktikum sama kakaknya, trus dia jadi kakak – kakak asleb (Asissten Laboratorium). Tapi sayang gue lupa sama namanya duuuuuuh sayang sungguh disayangkan ini maaaaah. Yaaa gue taunya cuman dia itu tingkat 3 anak teknik dan doi mirip Kemal Palevi.
          Kira – kira dia udah punya pacar belum yah? Kayaknya udah deh, orang cakep begitu trus ceweknya cakep kayak Raisa yah sedih deh sedih. Eh jangan pesimis dulu deh jangan pesimis, siapa tau ada peluang kesempatan bisa deket. Tapi bisa kenalan aja lebih dari cukup deh, bisa ngobrol bareng. Gak berharap lebih juga pengen pacaran sama kakak – kakak itu, tau tau diri lah bisa deket aja syukur. Tapi pada dasarnya seneng banget lah bisa 1 praktikum sama kakak – kakak beralis tebal yang bikin hati meleleh lihat dirinya.
          Menurut gue sih kakak – kakak itu baik deh, abisnya bersahaja banget liat mukanya duuuuh. Yaaa pokoknya seneng lah sampe pas abis pulang praaktikum kebayang – bayang sama kakak – kakak beralis tebal itu.
          Sekian celotehannya ngomongin kakak – kakak beralis tebal yang membuat dag dig dug. TerimakasihJ

Kamis, 16 April 2015

TUGAS 2 BAHASA INDONESIA 2


KARANGAN ILMIAH
·         Pengertian
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.

·         Macam – Macam Karangan Ilmiah
1. Skripsi;
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2. Tesis;
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3. Disertasi;
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

·         Ciri – Ciri Karangan Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

SUMBER

KARANGAN NON ILMIAH
·         Pengertian
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
·         Ciri – Ciri Karangan Non Ilmiah

1.     Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
2.    Fakta yang disimpulkan subyektif.
3.    Gaya bahasa konotatif dan popular.
4.    Tidak memuat hipotesis.
5.    Penyajian dibarengi dengan sejarah.
6.    Bersifat imajinatif.
7.    Situasi didramatisir.
8.    Bersifat persuasif.
9.    Tanpa dukungan bukti.

·         Jenis – Jenis Karangan Non Ilmiah
1.     Dongeng
2.    Cerpen
3.    Novel
4.    Drama
5.    Roman

SUMBER

METODE ILMIAH
·         Pengertian
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. 

·         Ciri – Ciri Metode Ilmiah
1.     Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2.    Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera
3.    Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis

·         Sifat Metode Ilmiah
1.     Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2.    Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja).
3.    Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan).

·         Tujuan Metode Ilmiah
1.     Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.     Untuk mengorganisasikan fakta
3.    Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4.    Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.    Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

·         Sikap Metode Ilmiah
Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.  Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
1.     Obyektif terhadap fakta.
2.    Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
3.    Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.
4.    Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
5.    Bersikap hati-hati.
6.    Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
7.    Sikap menghargai karya orang lain.
8.    Sikap tekun.
9.     Sikap berani mempertahankan kebenaran.

·         Langkah – Langkah Metode Ilmiah

1.     Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.

2.    Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesi
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan. Disusun secara rasional berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor  empiris yang relefan dengan permasalahannya.

3.    Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

4.    Pengujian hipotesi
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

5.    Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.

SUMBER